Sisi Aspasia -
detikHealth
Jakarta, Stroke
merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Bila serangan terjadi,
pasien stroke harus segera mendapatkan pertolongan agar tak berakhir fatal.
Kenali gejala awal stroke lewat cara senyum, gerak dan bicara.
Stroke terjadi ketika pasokan darah untuk bagian otak terganggu atau sangat berkurang. Kondisi ini menyebabkan jatah oksigen dan makanan untuk jaringan otak tak tercukupi. Akibatnya, sel-sel otak akan mati hanya dalam hitungan menit.
"Membiarkan pengidap stroke yang sudah jatuh selama lima menit akan berdampak pada kerusakan otak pengidap secara total," ujar dr Frandy Susatia, SpS, dokter spesialis saraf RS Siloam Kebon Jeruk, saat ditemui dalam acara 'SOHO #BetterU: Kenali dan Atasi Stroke' di Avara Lounge, Epincentrum Walk, Jl Boulevard Epicentrum Selatan, Jakarta.
dr Frandy menjelaskan penyakit stroke merupakan suatu tingkat kegawatdaruratan medis sehingga harus ditangani secara sigap dan cepat. Secara sederhana, masyarakat dapat mengenali gejala stroke dengan metode 'SeGeRa' yaitu senyum, gerak dan bicara.
Ketika diminta untuk tersenyum, sudut bibir pasien yang terserang stroke akan terlihat agak miring ke bawah sehingga tidak simetris dengan sudut bibir lainnya. Ketika diminta untuk berbicara dan mengucapkan kalimat sederhana, kalimat yang keluar akan terasa pelo atau tidak jelas. Ketika diminta untuk mengangkat kedua tangannya dengan kondisi telapak tangan menghadap ke atas, maka tidak dapat terangkat secara simetris dan bersamaan, satu tangan akan jatuh dan terasa lemas.
Selain itu, pasien stroke akan merasakan sakit kepala dan mengalami penurunan penglihatan atau penglihatan yang ganda. Sulit berbicara dan mengerti pembicaraan, hilang kesadaran, dan gangguan menelan juga patut diwaspadai.
"Jika menemui gejala-gejala ini segeralah menghubungi rumah sakit atau dokter terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut," lanjut dr Frandy.
Jika penderita stroke sampai terjatuh atau tidak sadarkan diri, langkah utama yang dilakukan ialah mencari tempat aman yang tidak penuh dan sesak. Hindari barang-barang yang membahayakan keselamatan pasien. Jangan memberi makan atau minum kepada pasien stroke.
Langkah terakhir, baringkanlah pasien dengan posisi kepala di atas bantal sehingga kepala membentuk sudut 30 derajat di atas lantai. Jika pasien sampai muntah maka miringkan badannya dengan posisi pipi menempel pada bantal.
Stroke terjadi ketika pasokan darah untuk bagian otak terganggu atau sangat berkurang. Kondisi ini menyebabkan jatah oksigen dan makanan untuk jaringan otak tak tercukupi. Akibatnya, sel-sel otak akan mati hanya dalam hitungan menit.
"Membiarkan pengidap stroke yang sudah jatuh selama lima menit akan berdampak pada kerusakan otak pengidap secara total," ujar dr Frandy Susatia, SpS, dokter spesialis saraf RS Siloam Kebon Jeruk, saat ditemui dalam acara 'SOHO #BetterU: Kenali dan Atasi Stroke' di Avara Lounge, Epincentrum Walk, Jl Boulevard Epicentrum Selatan, Jakarta.
dr Frandy menjelaskan penyakit stroke merupakan suatu tingkat kegawatdaruratan medis sehingga harus ditangani secara sigap dan cepat. Secara sederhana, masyarakat dapat mengenali gejala stroke dengan metode 'SeGeRa' yaitu senyum, gerak dan bicara.
Ketika diminta untuk tersenyum, sudut bibir pasien yang terserang stroke akan terlihat agak miring ke bawah sehingga tidak simetris dengan sudut bibir lainnya. Ketika diminta untuk berbicara dan mengucapkan kalimat sederhana, kalimat yang keluar akan terasa pelo atau tidak jelas. Ketika diminta untuk mengangkat kedua tangannya dengan kondisi telapak tangan menghadap ke atas, maka tidak dapat terangkat secara simetris dan bersamaan, satu tangan akan jatuh dan terasa lemas.
Selain itu, pasien stroke akan merasakan sakit kepala dan mengalami penurunan penglihatan atau penglihatan yang ganda. Sulit berbicara dan mengerti pembicaraan, hilang kesadaran, dan gangguan menelan juga patut diwaspadai.
"Jika menemui gejala-gejala ini segeralah menghubungi rumah sakit atau dokter terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut," lanjut dr Frandy.
Jika penderita stroke sampai terjatuh atau tidak sadarkan diri, langkah utama yang dilakukan ialah mencari tempat aman yang tidak penuh dan sesak. Hindari barang-barang yang membahayakan keselamatan pasien. Jangan memberi makan atau minum kepada pasien stroke.
Langkah terakhir, baringkanlah pasien dengan posisi kepala di atas bantal sehingga kepala membentuk sudut 30 derajat di atas lantai. Jika pasien sampai muntah maka miringkan badannya dengan posisi pipi menempel pada bantal.
Sumber: http://heallth.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar